Pengolahan markisa yang dibudidayakan SMA Negeri 16 Semarang masih menyisakan limbah, yaitu sampah kulit markisa dan bijinya. Produk makanan yang dihasilkan adalah sirup markisa dan puding markisa, namun kedua olahan tersebut belum banyak menarik perhatian konsumen. Setelah melakukan survei pasar, makanan yang digemari adalah mie. Mie yang bahan dasarnya tepung diinovasikan dengan produk KUMAMI, mie dari tepung kulit markisa. Dengan studi pustaka, didapatkan informasi bahwa tepung kulit markisa memiliki berbagai keunggulan, yaitu: tinggi antioksidan, makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak), beta karoten, dan antidiabetes. Begitu pula dalam masyarakat yang menganggap markisa adalah tumbuhan yang sulit untuk diolah, dikonsumsi, dan diperjual belikan. Dengan adanya penemuan KUMAMI dapat menyerap potensi lokal yaitu buah markisa sebagai bahan baku pembuatan mie, sehingga memberikan ide bisnis kepada masyarakat, dan dapat meningkatkan pendapatan.