Penulis: Trini Sri S., S.Th | Editor: Sesilia Adhi, S.Pd. | 9 Februari 2023 14:21 WIB
Cuaca cerah tidak mampu mempengaruhi ketegangan dan kemelut yang melanda seluruh warga SMAN 16 Semarang. Mereka bertanya-tanya dalam hati, apakah yang akan disampaikan dalam amanat pembina upacara hari Senin, 30 Januari 2023. Upacara menjadi istimewa karena inspektur upacara dari Direktorat Samapta, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Daerah Jawa Tengah yaitu Ipda Imam Fakhrudin, S.H.
Ketegangan mulai berangsur-angsur meleleh ketika amanat karena isi dari amanat itu adalah hal-hal yang sangat membantu, menolong, dan menyadarkan warga SMA N 16 Semarang tentang berlalu lintas, tawuran, pacaran, dan mengenai penyalahgunaan obat-obatan terlarang, serta menyinggung tentang hukum. Antusias peserta upacara begitu besar terbukti saat upacara begitu tenang dan sepi semua menyimak kata demi kata dari pembina upacara, sehingga tak terasa sudah selesai. Ketika amanat berakhir, peserta didik menyambut dengan tepuk tangan yang riuh yang memcahkan suasana berubah menjadi keakraban yang sangat indah.
Ketika sesi foto, suasana terlihat tanpa batas, namun penuh hormat. Bapak ibu guru, tenaga kependidikan, para tamu dari kepolisian, serta peserta didik terlihat begitu akrab. Seolah mereka adalah sahabat yang bertemu dan saling menceritakan pengalamannya. Tembok yang justru selama ini dibangun atas dasar stereotipe bahwa polisi adalah sosok yang menakutkan dan masyarakat yang hanya dapat merasa ketakutan justru runtuh seketika lewat cara yang sederhana. Suasana tegang itu teruntuhkan berubah menjadi persahabatan yang indah. Benar bahwa polisi sahabat masyarakat itu benar bukan sekedar slogan atau pajangan tulisan yang tertempel di setiap sudut kantor kepolisian. Program Direktorat Samapta yang bertemakan police goes to school sangat membantu sekali untuk menyatakan bahwa polisi adalah sahabat masyarakat dan pengayom masyarakat. Selain itu juga menginspirasi para peserta didik dalam menjadi pelayan di tengah masyarakat.