
Berani Kuliah, Berani Bertumbuh
Saya lahir dari keluarga sederhana: ayah seorang guru, ibu seorang ibu rumah tangga. Sejak kecil, saya tumbuh dalam lingkungan yang memandang pendidikan sebagai sesuatu yang sangat berharga. Ayah sering bercerita tentang perjuangannya menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S1, tentang keterbatasan, tentang semangat, dan tentang keyakinannya bahwa pendidikan dapat mengubah nasib. Kini, beliau menjadi guru negeri di salah satu SMP di Kabupaten Tegal. Dari cerita-cerita itulah saya memahami, bahwa tugas saya sebagai anak bukan sekadar bersekolah, tapi juga berjuang untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pilihan saya jatuh pada program studi Pendidikan Biologi di UIN Walisongo Semarang. Saya bersyukur, karena saya dibesarkan oleh orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan adalah investasi hidup yang utama. Tapi… saya kemudian bertanya-tanya: bagaimana jika saya lahir di keluarga yang tidak memiliki pandangan yang sama? Apakah saya tidak pantas, atau tidak perlu, untuk bermimpi melanjutkan ke perguruan tinggi?
Sebagai seorang guru Biologi di salah satu SMA Negeri di Kota Semarang, saya menyaksikan sendiri bahwa tidak semua siswa memiliki jalan yang mudah. Saya pernah melihat seorang siswa dengan latar belakang yang sangat mirip dengan saya, anak dari keluarga sederhana, yang orang tuanya menyimpan harapan besar padanya. Namun, ia memilih untuk berhenti sekolah. Mungkin karena lelah, mungkin karena tak lagi melihat harapan.
Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa pada akhirnya, pendidikan memang adalah sebuah pilihan. Melanjutkan ke perguruan tinggi bukan soal siapa orang tuamu guru atau petani, bukan pula soal kaya atau miskin. Pendidikan adalah soal dirimu sendiri, tentang keberanian untuk bermimpi dan kesiapan untuk berjuang mewujudkannya.
Lalu, apakah kuliah harus? Tidak. Tapi pilihan untuk melanjutkan kuliah adalah pilihan yang layak untuk dipertimbangkan dengan serius. Karena di bangku kuliah, ada banyak hal yang tak hanya bisa diukur dari nilai atau gelar. Maka pertanyaannya: apa saja hal-hal yang hanya bisa kamu dapatkan di kampus, yang mungkin tidak kamu temukan di tempat lain?
Saya memilih untuk melanjutkan kuliah di luar kota, jauh dari orang tua. Ini adalah keputusan yang sudah saya impikan sejak lama—bahkan sejak saya baru lulus SD. Meski menjadi impian, bukan berarti prosesnya selalu mulus. Di awal, semuanya terasa berat. Dulu, ketika masih tinggal di rumah, menjaga kesehatan adalah hal yang mudah karena selalu ada yang mengingatkan. Ada orang tua yang peduli, yang menemani, dan memastikan saya baik-baik saja. Tapi sejak jauh dari mereka, semua itu harus saya lakukan sendiri. Tidak ada lagi yang mengingatkan makan, istirahat, atau menjaga diri, saya harus belajar mandiri.
Kini, meninggalkan rumah untuk melanjutkan kuliah adalah keputusan yang saya syukuri sepenuh hati. Sebab meninggalkan rumah bukan sekadar berpindah tempat tinggal, tapi berpindah dari zona nyaman menuju ruang belajar yang sesungguhnya tentang hidup, kemandirian, dan pertumbuhan.
Di bangku kuliah, saya belajar banyak hal yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. Bukan hanya tentang sel-sel tubuh manusia atau konsep genetika dalam Biologi, tapi juga tentang bagaimana mengatur waktu, mengelola diri, menyelesaikan masalah, dan berdiri di atas kaki sendiri. Saya belajar bertahan ketika rindu rumah datang tanpa bisa pulang, ketika uang bulanan menipis sebelum waktunya, atau saat harus menyelesaikan tugas kelompok dengan orang-orang yang punya cara berpikir yang sangat berbeda.
Saya juga bertemu teman-teman dari berbagai daerah dan latar belakang. Dari mereka, saya belajar arti toleransi, kerja sama, dan saling memahami. Lingkungan kampus mempertemukan saya dengan dosen-dosen yang menjadi inspirasi, organisasi-organisasi yang membentuk karakter, serta kesempatan-kesempatan untuk berkembang yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan.
Jadi, ketika kamu bertanya, “apa pentingnya kuliah?”, mungkin jawabannya tidak bisa selalu diukur dengan angka atau gelar. Tapi percayalah, prosesnya akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih utuh dan itulah hal paling berharga yang saya dapatkan di bangku kuliah.
Melanjutkan kuliah bukan keputusan yang datang tiba-tiba. Ini adalah hasil dari kesadaran, keyakinan, dan persiapan yang dilakukan sejak jauh-jauh hari. Tidak harus langsung besar. Justru, mimpi besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Jadi, jika kamu hari ini mulai berpikir untuk melanjutkan kuliah, langkah kecil apa yang bisa kamu lakukan mulai sekarang? Apakah itu mencari tahu jurusan yang kamu minati? Membaca kisah inspiratif dari mahasiswa pertama di keluarganya? Mencatat daftar kampus impian? Menabung dari uang jajanmu sedikit demi sedikit? Atau mungkin mulai belajar lebih sungguh-sungguh agar bisa mendapatkan beasiswa?
Setiap langkah kecilmu hari ini akan membawamu lebih dekat ke masa depan yang kamu cita-citakan. Tak perlu menunggu sempurna. Yang penting: mulai. Karena dunia tidak hanya membutuhkan orang pintar. Dunia membutuhkan orang-orang yang percaya bahwa dirinya layak untuk maju, dan berani mengambil langkah pertama.
Untuk menambah semangat kamu melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi saya punya rekomendasi buku bacaan yang wajib kamu baca, kamu bisa beli bukunya di link berikut ini https://s.shopee.co.id/8zunUYwAfZ