SMA Negeri 16 Semarang Gelar In House Training untuk Penguatan Implementasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

Sebagai bagian dari upaya menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning) yang menjadi fokus pengembangan kurikulum di SMA Negeri 16 Semarang, sekolah menyelenggarakan In House Training (IHT) pada Jumat, 15 Agustus 2025 bertempat di Laboratorium Kimia. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas guru dalam merancang pembelajaran yang tidak hanya bersifat permukaan, tetapi juga mampu menumbuhkan pemahaman konseptual yang lebih utuh serta melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala SMA Negeri 16 Semarang, Dr. Sri Wahyuni, M.Pd., yang menekankan pentingnya penerapan pembelajaran mendalam mulai tahun ajaran 2025/2026. Beliau berharap seluruh pendidik dapat mengimplementasikan pendekatan ini secara konsisten di setiap pertemuan kelas. Materi inti IHT dipandu oleh Dr. Muhammad Syaipul Hayat, M.Pd., yang mengajak peserta terlibat dalam berbagai aktivitas interaktif.
Pada sesi awal, peserta diajak melipat kertas dan menjelaskan ciri-ciri dari hasil lipatannya sebagai refleksi sederhana mengenai makna pembelajaran mendalam. Narasumber kemudian memberikan pertanyaan pemantik, antara lain: Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pembelajaran mendalam? Apakah sudah pernah mempraktikkannya? Bagaimana tingkat kesulitannya dalam pelaksanaan? Pertanyaan ini mendorong peserta untuk berbagi pengalaman sekaligus menyampaikan kebutuhan yang dapat dipenuhi melalui forum IHT.
Kegiatan paparan materi tentang Deep Learning oleh Dr. Muhammad Syaipul Hayat, M.Pd, Dosen Pascasarjana UPGRIS. Setelah paparan materi dilanjutkan dengan simulasi dinamika kelompok, di mana peserta dibagi menjadi lima kelompok dan ditugaskan membuat jembatan "Anti Rob" dari kertas HVS. Masing-masing kelompok dinilai oleh tim ahli atas proses dan hasil kerjanya. Setelah itu, setiap kelompok menguji jembatan dengan cara menaruh batu satu per satu di atasnya. Aktivitas ini menggambarkan praktik deep learning, karena menekankan kerja sama tim, keterampilan memecahkan masalah, serta refleksi terhadap proses belajar.
Selain praktik kolaboratif, narasumber juga menyampaikan materi mengenai urgensi penerapan deep learning, mulai dari indikator life long learning, kerangka konsep, prinsip, asesmen, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran. Di akhir kegiatan, setiap kelompok menyusun rancangan pembelajaran mendalam yang siap diimplementasikan di kelas sebagai tindak lanjut.
Melalui IHT ini, SMA Negeri 16 Semarang mempertegas komitmennya dalam menghadirkan kurikulum yang memberi ruang bagi siswa untuk belajar secara aktif, kolaboratif, dan bermakna. Dengan pendekatan pembelajaran mendalam, sekolah bertekad melahirkan generasi yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga berkarakter kritis, tangguh, adaptif, serta siap menghadapi tantangan zaman.