Sering Baca, Tapi Nggak Paham Paham?

Pernah nggak kamu mengalami sering baca tapi lupa lagi dengan apa yang dibaca? Atau bolak-balik baca tapi nggak paham dengan apa yang dibaca? Atau bahkan sudah belajar mati-matian tapi saat ujian datang lupa semua yang sudah dipelajari? Kalau kamu pernah mengalami ini artinya kamu gak sendirian. Karena, aku juga pernah mengalami ini. Menurut kamu kenapa sih hal ini bisa terjadi?

Salah satu alasannya adalah cara kita membaca dan belajar yang masih pasif. Kita sering hanya memindai kata demi kata tanpa benar-benar berinteraksi dengan isi bacaan. Otak bekerja setengah hati, dan informasi pun cepat menguap. Padahal, tujuan belajar bukan hanya menghafal, tetapi memahami makna dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Ternyata jika kamu melakukan hal seperti ini otak hanya bekerja melewatkan informasi yang kamu baca. Ibaratnya kayak kamu naik kereta, di dalam kereta kamu melihat pemandangan lewat jendela. Indah sih, tapi begitu sampai di stasiun berikutnya apa yang kamu lihat dalam kereta hilang begitu saja. Makannya meski dibaca berkali-kali hasilnya bisa tetap samar. Tapi bagaimana jika kita membaca aktif?

Ketika membaca aktif otak kita akan bekerja dengan keras dan memori jangka panjang akan terbentuk. Membaca aktif adalah teknik belajar yang mengajak kita berdialog dengan bacaan. Alih-alih hanya menerima informasi, kita mengolahnya kembali: merenungkan, menghubungkannya dengan pengalaman, bahkan mempertanyakan isinya. Dengan begitu, proses belajar menjadi lebih hidup, dan informasi tersimpan lebih lama dalam memori. Ibaratnya seperti kamu jalan-jalan di tengah kota, lalu berhenti sejenak untuk memotret pemandangan yang kamu lihat, kemudian kamu menandai titik lokasimu. Ketika kamu kembali ke rumah kamu akan bisa melihat kembali perjalananmu dari foto yang kamu potret dan titik lokasi yang kamu tandai. Jadi jejaknya lebih dalam di ingatanmu. Lalu bagaimana cara membaca aktif?

Untuk memulai membaca aktif kamu bisa mulai baca secukupnya misalnya 15-20 halaman atau satu bab. Selama membaca kamu bisa memberikan tanda atau anotasi bagian-bagian yang menurutmu penting. Kemudian setelah 20 halaman kamu bisa berhenti dan mulai merangkum bacaanmu dengan bahasamu sendiri. Setelahnya kamu bisa beri pendapatmu tentang apa yang sudah kamu baca. Agar kegiatanmu semakin mendalam kamu perlu membuat pertanyaan yang muncul selama proses membaca dan kamu cari jawabannya dari sumber yang berbeda. Setelah prosesnya selesai kamu bisa menyimpulkan makna yang kamu dapatkan dari prosesmu membaca ataupun makna dari bacaanmu. Proses membaca aktif ini menjadikamu memiliki pemahaman materi yang lebih dalam, informasi yang kamu dapatkan dapat bertahan lama di memorimu, kegiatan membaca aktif ini juga mampu mengasah berpikir kritis-kreatif, memudahkan menjelaskan kembali tanpa membuka catatan serta membuat proses belajar lebih menyenangkan.

Sekolah bukan hanya tempat mengumpulkan pengetahuan, tetapi tempat membentuk karakter dan kebiasaan berpikir yang akan bermanfaat sepanjang hidup. Dengan membaca aktif, kita tidak sekadar menambah isi kepala, tetapi juga melatih cara berpikir, merenung, dan mengambil pelajaran. Seperti kata pepatah, "Pengetahuan yang diolah akan menjadi kebijaksanaan." Mari mulai membiasakan membaca aktif, agar ilmu benar-benar menjadi bagian dari diri kita.